Friday, 5 April 2013

ArtikelKu

                Negeri penuh dengan warna warni cerita menarik,dengan hitam putih potret kehidupan didalamnya. Negeri seribu pulau, dengan luas samudera, beragam budaya dan bahasa menjadi satu padu di seluruh nusantara dan di kelilingi gunung-gunung yang menjadi benteng  kokoh tertinggi di negeri kita. Itulah INDONESIA.
            Potret kehidupan negeri ini sangat beragam. Dari Sabang sampai Meraoke, Indonesia kokoh berdiri dan berdaulat sejak 17 agustus 1945. Kondisi masyarakat Indonesia sebelum adanya kemerdekaan memang sangat tidak menentu, yang disebabkan oleh dampak negatif  para penjajah. Dan akhirnya pada 17 agustus 1945 negeri ini merdeka.

Apakah setelah itu kondisi masyarak Indonesia berubah ?

Setelah kemerdekaan bukan berarti semua bisa menikmati kebebasan. Namun, pada tahun tersebut Indonesia hanya merdeka dan terbebas dari para penjajah. Dan sebaliknya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih terbelenggu kejamnya hidup di negeri sendiri. Mutu pendidikan yang kian menurun, kemiskinan yang meningkat, menyebabkan porak porandanya moral negeri ini. Dengan keegoisan yang melekat pada segilintir orang, membuat semakin hancurnya negeri kita.
Disaat zaman semakin berkembang, dan teknologi semakin maju, kehidupan semakin sulit dihadapi bagi sebagian orang miskin disekitar kita. Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah di negeri ini hanya bisa terdiam menunggu panggilan yang disebabkan beralihnya fungsi dari tenaga manusia menjadi menggunakan tenaga mesin.
Lapangan pekerjaan sangat sulit didapatkan,padahal kita ketahui bahwa negeri ini sangat kaya raya dengan sumber daya alam (SDA) yang melimph.

Siapakah yang salah dalam masalah yang kita hadapi ini ?
Ketika kita lihat keatas, kepada orang-orang yang bertindak dalam pergerakan negeri ini, apakah mereka merasakan apa yang sedang kita alami sekarang ?

Di kehidupannya yang sangat terjamin mereka melupakan kita semua. Padahal mereka tidak akan duduk dikursi yang nyaman terkecuali tanpa kita memilihnya. Berbagai macam tindakkan telah mereka lakukan dengan berbagai macam alasan seperti : Pembaharuan gedung MPR/DPR, perbaikan Toilet, anggaran perjalanan dalam study banding dan yang sekarang sedang hangat di perbincangkan yaitu kenaikan harga BBM. Semua masalah tersebut bekaitan dengan dana, dan dengan sangat mudahnya pula pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut. Sementara mereka yang di kolong jembatan,di pinggir sungai,dipemukiman kumuh serta yang berada disekitar kita menjerit dan menangis mengharapkan kesejahteraan. Lain halnya ketika kita melihat naskah UUD negeri ini, semua janji tertera pada naskah tersebut. Seperti dalam pembukaan UUD 1945 dengan kalimat “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah HAK segala bangsa” dalam kalimat selanjutnya  “Dan oleh Sebab itu maka PENJAJAHAN di atas dunia harus dihapuskan” lalu “Karena tidak sesuai dengan PriKEMANUSIAAN dan PriKEADILAN”. Seharusnya kita bisa berfikir pada kalimat diatas, apakah logis atau tidak dalam kehidupan kita ? Kemerdekaan adalah HAK segala bangsa. Apakah kita sudah merdeka ? Ya, Negeri ini sudah merdeka tapi kita belum merdeka !!!  hanya sekelompok orang yang sudah merasakan kemerdekaanya, yaitu orang – orang yang memiliki jabatan penting dalam negeri ini. lalu bisa kita baca dalam kalimat “Dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan”, dalam kata PENJAJAHAN, mengapa saya beri garis tebal ? karena perlu kita ketahui bahwa selain penjajah asing yang dahulu sudah menjajah negeri ini, ternyata sampai sekarang penjajah itu masih ada, tapi kali ini PENJAJAH itu adalah dari negeri kita sendiri. Betapa skitnya hati ini bila kita peka terhadap kehidupan di negeri ini, karena kita dijajah oleh saudara kita sendiri. Lalu dalam kalimat selanjutnya pada kata tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Dalam kalimat tersebut muncul pertanyaan dalam benak saya. Apakah sikap dan prilaku orang-orang negeri ini masih sesuai dengan PriKemanusiaan dan PriKeadilan ? sudah terbukti dengan jelas praktik ketidak manusiaan di negeri ini sering dilakukan oleh orang-orang tertentu. Penindasan secara tidak langsung telah dilakukan seperti, korupsi,kolusi dan nepotisme (KKN). Tidak sedikit masyarakat yang megalami kegagalan hidup di negeri sendiri.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai seorang mahasiswa ?
Mahasiswa merupakan agen perubahan zaman di negeri ini. Suara dan inspirasi dibutuhkan dari seorang mahasiswa untuk negeri ini. Demonstrasi menjadi cara yang sering dilakukan mahasiswa. Meskipun tidak selamanya cara tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dalam konteks masalah yang kita hadapi sekarang perlu kita sadari bahwa negeri ini milik bersama dan kita semua berhak akan negeri ini. Namun, kita seharusnya juga intropeksi diri dan renungkan apa yang sudah kita berikan untuk negeri ini. Buatlah diri kita menjadi manfaat bagi nusa dan bangsa. Harapan penuh negeri ini berada di tangan seorang yang memiliki kapasistas sebagai pelopor perubahan di negeri tercinta.
Dalam islam terdapat beberapa cara dalam menashati “Pemerintah” ,
berikut adalah tata caranya :

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa menasihati Pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (RAJA) dengan 4 mata.  Jika ia menerima, maka itu yang diinginkan dan jika tidak, maka sungguh ia yelah menyampaikan nasihatkepadanya.Dosa bagi dia dan Pahala bagi dianya (orang yang menasihati)” (Shahih, riwayat Ahmad al Haitsamidan Ibnu Abi Ashim)

Kemudian dalam sabdanya yang lain yaitu :
“Barang siapa melihat suatu ia benci dari Pemimpinnya, maka hendaknya ia bersabar atasnya, karena barang siapa yang meninggalkan jamaahnya dengan sejengkal, lalu ia mati kecuali ia akan mati, seperti matinya orang Jahiliyah”. (HR.Al-Bukhory dan Muslim).

“Tolong dengarkan suara kami wahai penguasa negeri”,
“kami berharap reaksimu terhadap kami yang lemah dan butuh uluran tanganmu”,
“Tegakan keadilan dan beri kami kesejahteraan, demi mewujudkan cinta damai negeri ini”, dan
“janganlah engkau buat kemi terus menjerit karena penderitaan”
“jangan sampai suara jeritan hati ini tak ada lagi yang memperdulikan”.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi bagi pembaca, dan menyadarkan bahwa kita hidup dan tinggal di negeri sendiri, dan jangan sampai kita di jajah oleh penguasa negeri yang tidak bermoral.


Terima kasih,
Oleh                  :Muhamad Iqbal
                           muhamad.iqbal1992@gmail.com
   Mahasiswa STEI Tazkia jurusan Business Management Islam
  


0 comments:

Post a Comment