Negeri penuh dengan warna warni cerita menarik,dengan
hitam putih potret kehidupan didalamnya. Negeri seribu pulau, dengan luas samudera,
beragam budaya dan bahasa menjadi satu padu di seluruh nusantara dan di
kelilingi gunung-gunung yang menjadi benteng
kokoh tertinggi di negeri kita. Itulah INDONESIA.
Potret kehidupan negeri ini sangat
beragam. Dari Sabang sampai Meraoke, Indonesia kokoh berdiri dan berdaulat
sejak 17 agustus 1945. Kondisi masyarakat Indonesia sebelum adanya kemerdekaan
memang sangat tidak menentu, yang disebabkan oleh dampak negatif para penjajah. Dan akhirnya pada 17 agustus
1945 negeri ini merdeka.
Apakah
setelah itu kondisi masyarak Indonesia berubah ?
Setelah
kemerdekaan bukan berarti semua bisa menikmati kebebasan. Namun, pada tahun
tersebut Indonesia hanya merdeka dan terbebas dari para penjajah. Dan
sebaliknya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih terbelenggu kejamnya
hidup di negeri sendiri. Mutu pendidikan yang kian menurun, kemiskinan yang
meningkat, menyebabkan porak porandanya moral negeri ini. Dengan keegoisan yang
melekat pada segilintir orang, membuat semakin hancurnya negeri kita.
Disaat
zaman semakin berkembang, dan teknologi semakin maju, kehidupan semakin sulit
dihadapi bagi sebagian orang miskin disekitar kita. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang melimpah di negeri ini hanya bisa terdiam menunggu panggilan yang
disebabkan beralihnya fungsi dari tenaga manusia menjadi menggunakan tenaga
mesin.
Lapangan
pekerjaan sangat sulit didapatkan,padahal kita ketahui bahwa negeri ini sangat
kaya raya dengan sumber daya alam (SDA) yang melimph.
Siapakah
yang salah dalam masalah yang kita hadapi ini ?
Ketika
kita lihat keatas, kepada orang-orang yang bertindak dalam pergerakan negeri
ini, apakah mereka merasakan apa yang sedang kita alami sekarang ?
Di
kehidupannya yang sangat terjamin mereka melupakan kita semua. Padahal mereka
tidak akan duduk dikursi yang nyaman terkecuali tanpa kita memilihnya. Berbagai
macam tindakkan telah mereka lakukan dengan berbagai macam alasan seperti :
Pembaharuan gedung MPR/DPR, perbaikan Toilet, anggaran perjalanan dalam study
banding dan yang sekarang sedang hangat di perbincangkan yaitu kenaikan harga BBM.
Semua masalah tersebut bekaitan dengan dana, dan dengan sangat mudahnya pula
pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut. Sementara mereka yang di kolong
jembatan,di pinggir sungai,dipemukiman kumuh serta yang berada disekitar kita
menjerit dan menangis mengharapkan kesejahteraan. Lain halnya ketika kita
melihat naskah UUD negeri ini, semua janji tertera pada naskah tersebut.
Seperti dalam pembukaan UUD 1945 dengan kalimat “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
itu adalah HAK segala bangsa” dalam kalimat selanjutnya “Dan oleh Sebab itu maka PENJAJAHAN di atas
dunia harus dihapuskan” lalu “Karena tidak sesuai dengan PriKEMANUSIAAN dan PriKEADILAN”.
Seharusnya kita bisa berfikir pada kalimat diatas, apakah logis atau tidak
dalam kehidupan kita ? Kemerdekaan adalah HAK segala bangsa. Apakah kita sudah
merdeka ? Ya, Negeri ini sudah merdeka tapi kita belum merdeka !!! hanya sekelompok orang yang sudah merasakan
kemerdekaanya, yaitu orang – orang yang memiliki jabatan penting dalam negeri
ini. lalu bisa kita baca dalam kalimat “Dan oleh sebab itu penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan”, dalam kata PENJAJAHAN, mengapa saya beri garis tebal ?
karena perlu kita ketahui bahwa selain penjajah asing yang dahulu sudah
menjajah negeri ini, ternyata sampai sekarang penjajah itu masih ada, tapi kali
ini PENJAJAH itu adalah dari negeri kita sendiri. Betapa skitnya hati ini bila
kita peka terhadap kehidupan di negeri ini, karena kita dijajah oleh saudara
kita sendiri. Lalu dalam kalimat selanjutnya pada kata tidak sesuai dengan
prikemanusiaan dan prikeadilan. Dalam kalimat tersebut muncul pertanyaan dalam
benak saya. Apakah sikap dan prilaku orang-orang negeri ini masih sesuai dengan
PriKemanusiaan dan PriKeadilan ? sudah terbukti dengan jelas praktik ketidak
manusiaan di negeri ini sering dilakukan oleh orang-orang tertentu. Penindasan
secara tidak langsung telah dilakukan seperti, korupsi,kolusi dan nepotisme
(KKN). Tidak sedikit masyarakat yang megalami kegagalan hidup di negeri
sendiri.
Lalu apa
yang harus kita lakukan sebagai seorang mahasiswa ?
Mahasiswa
merupakan agen perubahan zaman di negeri ini. Suara dan inspirasi dibutuhkan
dari seorang mahasiswa untuk negeri ini. Demonstrasi menjadi cara yang sering
dilakukan mahasiswa. Meskipun tidak selamanya cara tersebut dapat berjalan
dengan lancar. Dalam konteks masalah yang kita hadapi sekarang perlu kita
sadari bahwa negeri ini milik bersama dan kita semua berhak akan negeri ini.
Namun, kita seharusnya juga intropeksi diri dan renungkan apa yang sudah kita
berikan untuk negeri ini. Buatlah diri kita menjadi manfaat bagi nusa dan
bangsa. Harapan penuh negeri ini berada di tangan seorang yang memiliki
kapasistas sebagai pelopor perubahan di negeri tercinta.
Dalam
islam terdapat beberapa cara dalam menashati “Pemerintah” ,
berikut
adalah tata caranya :
Rasulullah
SAW bersabda : “Barang siapa menasihati Pemerintah dengan suatu perkara maka
janganlah ia tampakan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil
tangan penguasa (RAJA) dengan 4 mata.
Jika ia menerima, maka itu yang diinginkan dan jika tidak, maka sungguh
ia yelah menyampaikan nasihatkepadanya.Dosa bagi dia dan Pahala bagi dianya
(orang yang menasihati)” (Shahih, riwayat Ahmad al Haitsamidan Ibnu Abi Ashim)
Kemudian
dalam sabdanya yang lain yaitu :
“Barang
siapa melihat suatu ia benci dari Pemimpinnya, maka hendaknya ia bersabar
atasnya, karena barang siapa yang meninggalkan jamaahnya dengan sejengkal, lalu
ia mati kecuali ia akan mati, seperti matinya orang Jahiliyah”. (HR.Al-Bukhory
dan Muslim).
“Tolong
dengarkan suara kami wahai penguasa negeri”,
“kami
berharap reaksimu terhadap kami yang lemah dan butuh uluran tanganmu”,
“Tegakan
keadilan dan beri kami kesejahteraan, demi mewujudkan cinta damai negeri ini”,
dan
“janganlah
engkau buat kemi terus menjerit karena penderitaan”
“jangan
sampai suara jeritan hati ini tak ada lagi yang memperdulikan”.
Semoga
artikel ini memberikan inspirasi bagi pembaca, dan menyadarkan bahwa kita hidup
dan tinggal di negeri sendiri, dan jangan sampai kita di jajah oleh penguasa
negeri yang tidak bermoral.
Terima
kasih,
Oleh :Muhamad Iqbal
Mahasiswa STEI Tazkia jurusan Business Management Islam






0 comments:
Post a Comment