Wednesday, 2 December 2015

Sentuhan Spritual "Hidup Sehat" (memperingati Hari AIDS seDunia 1 Desember 2015)



 



Awal bulan Desember ini kita disambut dengan sebuah peringatan besar. Yaitu bertepatan dengan peringatan hari AIDS sedunia tanggal 1 desember 2015, dimana peringatan ini untuk mengingatkan kita akan bahaya AIDS. Dengan menyebarnya virus ini maka kewaspadaan terhadap penyakit harus terus diingatkan, maka ditetapkannya 1 Desember sebagai hari bersejarah.
AIDS merupakan penyakit menular yang berasal dari virus HIV. Di Indonesia penyebaran virus ini sudah sejak 1987. Dan sampai dengan saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana AIDS ini menyebar dan menular.

Penyakit menular ini akan mengakibatkan pelemahan pada antibody dalam tubuh, dengan berkurangnya imunitas dalam tubuh, maka penyakit ini akan terlihat dampak dan akibatnya 10 tahun kedepan, terlihat seperti biasa dan merasa normal dalam keseharian, hal ini yang yang membuat para pengidap AIDS tak sadar bahwa dalam tubuh m terdapat virus. Menurut hemat saya, segala penyakit ataupun sejenis visru bias kita cegah bahkan dihindari. Dan pencegahan AIDS harus mulai dari sejak dini, sehingga kekebelan tubuh tetap stabil.

Menurut beberapa sumber yang pernah penulis baca adalah, bahwa HIV AIDS ini menular akibat beberapa aktifitas kehidupan manusia. 

Penularan AIDS bisa disebabkan berbagai hal, diantaranya :
1.      Akibat transfusi darah yang mengandung virus AIDS
2.      Hubungan Seksual melalui cairan reproduksi
3.      Ibu hamil pengidap AIDS menularkan kepada anak yang dikandungnya
4.      Jarum atau alat suntik yang tidak steril (misal : jarum dalam pembuatan TATTO)

Menurut data WHO, pada tahun 1983-1995, sebanyak 70-80% penularan HIV dilakukan melalui hubungan heteroseksual, sedangkan 5-10% terjadi melalui hubungan homoseksual.
Di tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43 persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen (id.Wikipedia.org)

Melihat kasus diatas membuat penulis sadar dan sekedar mengingatkan kepada para pembaca bahwa diri ini rentan terserang penyakit bahkan VIRUS ganas sekalipun yang masih belum ada obatnya (secara Kimiawi). Proses pencegahan virus ini harus dikembalikan pada diri kita. 

Tanyakan pada diri kita seberapa peduli kita terhadap diri ini?

AIDS, penyakit menular yang diakbitkan dari pola hidup yang salah, dan kemugkinan besar akibat dari salah bergaul, salah bersikap dan yang terpenting adalah jauhnya diri ini dari nilai-nilai spiritualitas (pendekatan dan berserah diri) kepada sang Khaliq.
Bagaimana kita sadar dalam menjaga pola hidup dan mewaspadi dari penyakit-penyakit yang bertebaran di bumi, dan kembalikan diri ini berserah pada ketentuan-ketentuan Allah melalui ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sebuah anugerah dan nikamat yang wajib kita syukuri adalah nikmat hidup sehat, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :


نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. (رواه البخاري)

“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ.

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman”. (QS. Al-Isra’/17; 82)

Sebagai generasi “Emas”
Kita sebagai generasi “emas” yang lebih mengenal dengan dunia kita saat ini dan memiliki kerentanan terhadap AIDS harus lebih waspada. Kepribadian seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia merespon sebuah permasalahan, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Selain sadar terhadap diri sendiri, kita pun tak boleh melupakan saudara kita yang saat ini masuk dalam bagian penyakit AIDS, semangat dan dukungan moril harus tetap kita berikan kepada mereka.

Dengan memberikan semangat tersebut maka kita akan lebih peduli terhadap kehidupan ini. Bebrapa hal yang ingin penulis sampaikan adalah  
1.      Sadar akan Hidup Sehat
2.      Jauhi pergaulan yang tidak sehat/seks bebas
3.      Perkuat nilai-nilai spiritulitas dalam diri
4.      Dan selalu bersyukur

Apa-apa yang penulis sampaikan adalah sebagai pengingat dan penyemangat bagi penulis dan semoga para pembaca dapat manfaat dari tulisan ini.

YAKINkan pada diri kita bahwa apa-apa yang kita lakukan akan berdampak bagi pribadi maupun orang lain. USAHAkan tetap pada jalan lurus dan istiqomah dalam kebaikan menjalani hidup. Dan SAMPAIkan kepada saudara kita, apa-apa yang kita ketahui akan hal kebaikan dan manfaat. Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia adalah yang menebar manfaat bagi orang lain.
Yakin Usaha Sampai
“YAKUSA”

Ditulis oleh :
Muhamad Iqbal S.E.I
Ketua DPM REMA tahun 2014-2015
Ketua Bidang Pemberdayaan Ummat HMI Cabang Bogor 2015-2016

0 comments:

Post a Comment