Assalamualaikum sahabat pembaca, tak terasa kini kia berada
diakhir tahun 2015, yaa… waktu yang kita lewati begitu cepat dan singkat. Ada yang
spesial di tahun 2015 ini yang saya lalui.
Yaa ditahun 2015, adalah akhir dimana saya melewati masa
perkuliahan dan masuk dalam dunia baru. Sebelum saya berkata-kata tentang
sejarah hidup ditahun ini, saya ingin sedikit sharing perjalanan hidup
saya selama dibangku mahasiswa, sebuah masa dimana semua pemuda ingin merasakan
duduk dan menikmati bangku sang calon sarjana muda.
Perjalanan saya mulai saat beranjak dewasa,
ketika saya duduk di tingkat sekolah menengah atas, saat itu saya
bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor. sebenarnya cerita ini bisa
saja dimulai dari saya sejak lahir, tp mungkin kisah yang saya persingkat ini
dapat menginspirasi sahabat pembaca semua, dan edisi saya SMP atau SD saya ceritak
dilain waktu J
Di MAN 1 Bogor, saya mulai mengenal dunia organisasi
pelajar, kemudian saya piker daripada saya sekolah langsung pulang, saya lebih
baik mengikuti segenap kegiatan siswa diskolah. Berawal pengalaman sebagai
ketua Rohis di SMP N 4 Bogor, saya memutuskan untuk aktif di organisasi yang
sama di bangku madrasah aliyah, yaa saya menjadi anggota rohis ditahun pertama
saya sekolah disana, kemudian merasa bosan dengan organisasi tersebut, saya
mencoba masuk dalam organisasi keren,, yaa OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah) , dimasa sekolah emang itu yang menjadi idaman para siswa. Dan dengan
begitu saya masuk dalam dua organisasi (Rohis dan Osis).
Aktif di kedua organisasi tersebut, satu periode saya
lewati, di periode berikutnya saya menerima kesempatan masuk dalam
kepengurusan, bahkan menjadi kandidat ketua dari untuk periode di tahun kedua. Perasaan
mulai gundah dan bimbang mana yang akan
menjadi perioritas yang saya pilih, dan singkat cerita saya menjabat sebagai
ketua rohis hanya setengah periode karena saya
mendapat amanah sebagai ketua bidang 1 OSIS (setara dengan Wakil Ketua 1
OSIS) dan saya memutuskan untuk aktif di OSIS. Dan tidak sampai disitu,
organisasi yang saya geluti ditahun itu bertambah lagi, karena menjadi pimpinan
di osis, maka saya wajib mengikuti Satuan Tugas Siswa (SATGAS Siswa), dan
Alhamdulillah amanah selesai dijalankan.
Masuk di tahun terakhir masa sekolah, saya mulai memikirkan
apa yang saya lakukan setelah sekolah. Apakah ingin langsung bekerja atau
meningkatkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi ?
Sempat galau ketika saya ingin melanjutkan diperguruan tinggi,
dan ketika ingin bekerja, karena lulusa
MA apakah bisa mudah dapat kerja ?? yaa
itulah yang ada dalam benak saya…. Yang saya pikirkan saat itu adalah bagaiman
kehidupan saya yang singkat ini harus saya lewati.
Dan akhirnya saya bertekad melanjutkan jenjang pendidikan
saya, entah bagaimana caranya saya tetap mempertahankan tekad itu. Memikirkan biaya
kuliah, itu yang pertama saya ragukan, tapi saya ingat,, bahwa saya punya Allah swt, banyak berdoa dan berusaha itu intinya. Dan Subhanallah, Allahukabar kabar
gemira datang saat saya sedang menimba ilmu di salahatu yayasan tempat saya
mengaji, ohh iya saya lupa menceritakan bahwa saya ini seorang anak yatim, ayah
saya meninggal saat saya kecil bahkan balita sehingga saya tidak mengenal wajah
seorang ayah sejak kecil.
Kembali ke kabar gembira saat saya menimba ilmu, saat itu datang
seorang derma bersama rombongan yang berbagi di yayasan tersebut, dan tak
disangka satu misi yang dimaksud adalah mencari siswa berprestasi untuk
melanjutkan jenjang perguruan tinggi. Dan Alhamdulillah saya diberi kesempatan
untuk ikut tes di kampus tersebut. Perjuangan di mulai…..
Mencari tahu dimana letak kampus tersebut, berbekal alamat
dan pengalaman bahwa sepertinya saya pernah kedaerah tersebut saya bergerilya mencari
tahu, naik angkutan umum dan memberanikan diri datang kesana membawa berkas dan
syarat yang diperlukan. Dan akhirnya tiba disana, dihalaman masjid besar nan
megah. Masjid pusat peradaban itu yang saya
tahu, dan ternyata benar dibalik megahnya masjid ternyata ada sebuah
gedung yang cukup megah dengan warna selaras.
Sempat dengar nasihat dari sang guru, bahwa sholatlah di
masjid dimana kamu tuju, kalau pengen kuliah disana, yaa coba sholat dimasjid
itu dan berdoa “Ya Allah jika ini tempat yang tepat saya menimba ilmu, maka
tempatkan dan seringkan saya berdoa dimasjid ini”
Dan Alhamdulillah setelah hari itu dan mengikuti test, doa
saya dimasjid itu dijawab Allah SWT dan selang beberapa hari saya mendapat
telepon dari kampus tersebut untuk mengikuti test interview beasiswa.
Bersambung …….
Edisi selanjutnya masa-masa kuliah







0 comments:
Post a Comment