Saturday, 5 December 2015

Berita dan Cerita (Kisah Pribadi) edisi 1



Assalamualaikum sahabat pembaca, tak terasa kini kia berada diakhir tahun 2015, yaa… waktu yang kita lewati begitu cepat dan singkat. Ada yang spesial di tahun 2015 ini yang saya lalui.
Yaa ditahun 2015, adalah akhir dimana saya melewati masa perkuliahan dan masuk dalam dunia baru. Sebelum saya berkata-kata tentang sejarah hidup ditahun ini, saya ingin sedikit sharing perjalanan hidup saya selama dibangku mahasiswa, sebuah masa dimana semua pemuda ingin merasakan duduk dan menikmati bangku sang calon sarjana muda.


Perjalanan saya mulai saat beranjak dewasa, ketika saya duduk di tingkat sekolah menengah atas, saat itu saya bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor. sebenarnya cerita ini bisa saja dimulai dari saya sejak lahir, tp mungkin kisah yang saya persingkat ini dapat menginspirasi sahabat pembaca semua, dan edisi saya SMP atau SD saya ceritak dilain waktu J

Di MAN 1 Bogor, saya mulai mengenal dunia organisasi pelajar, kemudian saya piker daripada saya sekolah langsung pulang, saya lebih baik mengikuti segenap kegiatan siswa diskolah. Berawal pengalaman sebagai ketua Rohis di SMP N 4 Bogor, saya memutuskan untuk aktif di organisasi yang sama di bangku madrasah aliyah, yaa saya menjadi anggota rohis ditahun pertama saya sekolah disana, kemudian merasa bosan dengan organisasi tersebut, saya mencoba masuk dalam organisasi keren,, yaa OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) , dimasa sekolah emang itu yang menjadi idaman para siswa. Dan dengan begitu saya masuk dalam dua organisasi (Rohis dan Osis).

Aktif di kedua organisasi tersebut, satu periode saya lewati, di periode berikutnya saya menerima kesempatan masuk dalam kepengurusan, bahkan menjadi kandidat ketua dari untuk periode di tahun kedua. Perasaan mulai  gundah dan bimbang mana yang akan menjadi perioritas yang saya pilih, dan singkat cerita saya menjabat sebagai ketua rohis hanya setengah periode karena saya  mendapat amanah sebagai ketua bidang 1 OSIS (setara dengan Wakil Ketua 1 OSIS) dan saya memutuskan untuk aktif di OSIS. Dan tidak sampai disitu, organisasi yang saya geluti ditahun itu bertambah lagi, karena menjadi pimpinan di osis, maka saya wajib mengikuti Satuan Tugas Siswa (SATGAS Siswa), dan Alhamdulillah amanah selesai dijalankan.

Masuk di tahun terakhir masa sekolah, saya mulai memikirkan apa yang saya lakukan setelah sekolah. Apakah ingin langsung bekerja atau meningkatkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi ?
Sempat galau ketika saya ingin melanjutkan diperguruan tinggi, dan  ketika ingin bekerja, karena lulusa MA apakah bisa mudah dapat kerja  ?? yaa itulah yang ada dalam benak saya…. Yang saya pikirkan saat itu adalah bagaiman kehidupan saya yang singkat ini harus saya lewati.

Dan akhirnya saya bertekad melanjutkan jenjang pendidikan saya, entah bagaimana caranya saya tetap mempertahankan tekad itu. Memikirkan biaya kuliah, itu yang pertama saya ragukan, tapi saya ingat,, bahwa saya punya Allah swt, banyak berdoa dan berusaha itu intinya. Dan Subhanallah, Allahukabar kabar gemira datang saat saya sedang menimba ilmu di salahatu yayasan tempat saya mengaji, ohh iya saya lupa menceritakan bahwa saya ini seorang anak yatim, ayah saya meninggal saat saya kecil bahkan balita sehingga saya tidak mengenal wajah seorang ayah sejak kecil.

Kembali ke kabar gembira saat saya menimba ilmu, saat itu datang seorang derma bersama rombongan yang berbagi di yayasan tersebut, dan tak disangka satu misi yang dimaksud adalah mencari siswa berprestasi untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi. Dan Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk ikut tes di kampus tersebut. Perjuangan di mulai…..

Mencari tahu dimana letak kampus tersebut, berbekal alamat dan pengalaman bahwa sepertinya saya pernah kedaerah tersebut saya bergerilya mencari tahu, naik angkutan umum dan memberanikan diri datang kesana membawa berkas dan syarat yang diperlukan. Dan akhirnya tiba disana, dihalaman masjid besar nan megah. Masjid pusat peradaban itu yang saya  tahu, dan ternyata benar dibalik megahnya masjid ternyata ada sebuah gedung yang cukup megah dengan warna selaras.
Sempat dengar nasihat dari sang guru, bahwa sholatlah di masjid dimana kamu tuju, kalau pengen kuliah disana, yaa coba sholat dimasjid itu dan berdoa “Ya Allah jika ini tempat yang tepat saya menimba ilmu, maka tempatkan dan seringkan saya berdoa dimasjid ini”

Dan Alhamdulillah setelah hari itu dan mengikuti test, doa saya dimasjid itu dijawab Allah SWT dan selang beberapa hari saya mendapat telepon dari kampus tersebut untuk mengikuti test interview beasiswa.

Bersambung …….

Edisi selanjutnya masa-masa kuliah 

0 comments:

Post a Comment